Rabu, 24 Juli 2013

Akar Sejarah Perbedaan NU - Muhammadiyah

Tulisan di bawah ini sangat menarik mengupas Latar belakang beda pendapat antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah (MD) dalam masalah LEBARAN dan RAMADHAN.

LEBARAN DUA VERSI, MUHAMMADIYAH "BIANG KEKACAUAN" ?

Oleh : ahmad musta'in syafi'ie
Kiai Ahmad Dahlan dan Kiai Hasyim Asy'ari itu sekawan, sama-sama menunut ilmu agama di Arab Saudi. Sama-sama ahli Hadis dan sama-sama ahli fikih. Saat hendak pulang ke tanah air, keduanya membuat kesepakatan menyebarkan islam menurut skil dan lingkungan masing-masing.

Kiai Ahmad bergerak di bidang dakwah dan pendidikan perkotaan, karena berasal dari kuto Ngayogyokarto. Sementara kiai Hasyim memilih pendidikan pesantren karena wong ndeso, Jombang. Keduanya adalah orang hebat, ikhlas dan mulia. Allahumm ighfir lahum.

Keduanya memperjuangkan kemerdekaan negeri ini dengan cara melandasi anak bangsa dengan pendidikan dan agama. Kiai Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah dan kiai Hasyim Asy'ari mendirikan Nahdlatul Ulama (NU). Saat beliau berdua masih hidup, tata ibadah yang diamalkan di masyarakat umumnya sama meski ada perbedaan yang sama sekali tidak mengganggu.

Contoh kesamaan praktek ibadah kala itu antara lain : Pertama, shalat tarawih, sama-sama dua puluh rakaat. Kiai Ahmad Dahlan sendiri disebut-sebut sebagai imam shalat tarawih dua puluh rakaat di masjid Syuhada Yogya. Kedua, talqin mayit di kuburan, bahkan ziarah kubur dan kirim doa dalam Yasinan dan tahlilan (?). Ketiga, baca doa qunut Shubuh. Keempat, sama-sama gemar membaca shalawat (diba'an).

Kelima, dua kali khutbah dalam shalat Id, Idul Ftri dan Idul Adha. Keenam, tiga kali takbir, "Allah Akbar", dalam takbiran. Ketujuh, kalimat Iqamah (qad qamat al-shalat) diulang dua kali, dan yang paling monumental adalah itsbat hilal, sama-sama pakai rukyah. Yang terakhir inilah yang menarik direnungkan, bukan dihakimi mana yang benar dan mana yang salah.

Semua amaliah tersebut di atas berjalan puluhan tahun dengan damai dan nikmat. Semuanya tertulis dalam kitaf Fikih Muhammadiayah yang terdiri dari tiga jilid, yang diterbitkan oleh : Muhammadiyah Bagian Taman Pustaka Jogjakarta, tahun 1343an H. Namun ketika Muhammadiyah membentuk Majlis Tarjih, di sinilah mulai ada penataan praktik ibadah yang rupanya " harus beda " dengan apa yang sudah mapan dan digariskan oleh pendahulunya. Otomatis berbeda pula dengan pola ibadahnya kaum Nahdhiyyin. Perkara dalail, nanti difikir bareng dan dicari-carikan.

Disinyalir, tampil beda itu lebih dipengaruhi politik ketimbang karena keshahihan hujjah atau afdhaliah ibadah. Untuk ini, ada sebuah Tesis yang meneliti Hadis-hadis yang dijadikan rujukan Majlis Tarjih Muhammadiyah dalam menetapkan hukum atau pola ibadah yang dipilih.

Setelah uji takhrij berstandar mutawassith, kesimpulannya adalah : bahwa mayoritas Hadis-Hadis yang pakai hujjah Majlis Tarjih adalah dha'if. Itu belum dinaikkan pakai uji takhrij berstandar mutasyaddid versi Ibn Ma'in. Hal mana, menurut mayoritas al-Muhadditsin, hadis dha'if tidak boleh dijadikan hujjah hukum, tapi ditoleransi sebagai dasar amaliah berfadhilah atau Fadha'il al-a'mal.

Soal dalil yang dicari-carikan kemudian tentu berefek pada perubahan praktik ibadah di masyarakat, kalau tidak disebut sebagai membingungkan. Contoh, ketika Majlis Tarjih memutuskan jumlah rakaat shalat Tarawih depalan plus tiga witir, bagaimana praktiknya ?.

Awal-awal instruksi itu, pakai komposisi : 4,4,3. Empat rakaat satu salam, empat rakaat satu salam. Ini untuk tarawih. Dan tiga rakaat untuk witir. Model witir tiga sekaligus ini vrsi madzahab Hanafi. Sementara wong NU pakai dua-dua semua dan ditutup satu witir. Ini versi al-Syafi'ie.

Tapi pada tahun 1987, praktik shalat tarawih empat-empat itu diubah menjadi dua-dua. Hal tersebut atas seruan KH Shidiq Abbas Jombang ketika halaqah di masjid al-Falah Surabaya. Beliau tampilkan hadis dari Shahih Muslim yang meriwayatkan begitu. Karena, kualitas hadis Muslim lebih shahih ketimbang Hadis empat-empat, maka semua peserta tunduk. Akibatnya, tahun itu ada selebaran keputusan majlis tarjih yang diedarkan ke semua masjid dan mushallah di lingkungan Muhammadiyah, bahwa praktik shalat tarawih pakai komposisi dua-dua, hingga sekarang, meski sebagian masih ada yang tetap bertahan pada empat-empat. Inilah fakta sejarah.

Kini soal itsbat hilal pakai rukyah. Tolong, lapangkan dada sejenak, jangan emosi dan jangan dibantah kecuali ada bukti kuat. Semua ahli falak, apalagi dari Muhammadiyah pasti mengerti dan masih ingat bahwa Muhammadiyah dulu dalam penetapan hilal selalu pakai rukyah bahkan dengan derajat cukup tinggi. Hal itu berlangsung hingga era orde baru pimpinan pak Harto. Karena orang-orang Muhammdiyah menguasai deprtemen Agama, maka tetap bertahan pada rukyah derajat tinggi, tiga derajat ke atas dan sama sekali menolak hilal dua derajat. Dan inilah yang selalu pakai pemerintah. Sementara ahli falak Nadhliyyin juga sama mengunakan rukyah tapi menerima dua derajat sebagai sudah bisa dirukyah. Dalil mereka sama, pakai Hadis rukyah dan ikmal.

Oleh karena itu, tahun 90an, tiga kali berturut-turut orang NU lebaran duluan karena hilal dua derajat nyata-nyata sudah bisa dirukyah, sementara Pemerintah-Muhammadiyah tidak menerima karena standar yang dipakai adalah hilal tinggi dan harus ikmal atau istikmal. Ada lima titik atau lebih tim rukyah gabungan menyatakan hilal terukyah, tapi tidak diterima oleh departemen agama, meski pengadilan setempat sudah menyumpah dan melaporkan ke Jakarta. Itulah perbedaan standar derajat hilal antara Muhammadiyah dan NU. Masing-masing bertahan pada pendiriannya.

Setelah pak Harto lengser dan Gus Dur menjadi presiden, orang-orang Muhammadiyah berpikir cerdas dan tidak mau dipermalukan di hadapan publiknya sendiri. Artinya, jika masih pakai standar hilal tinggi, sementara mereka tidak lagi menguasai pemeritahan, pastilah akan lebaran belakangan terus. Dan itu berarti lagi-lagi kalah start dan kalah cerdas. Maka segera mengubah mindset dan pola pikir soal itsbat hilal. Mereka tampil radikal dan meninggalkan cara rukyah berderajat tinggi. Tapi tak menerima hilal derajat, karena sama dengan NU.

Lalu membuat metode "wujud al-hilal". Artinya, pokoknya hilal menurut ilmu hisab atau astronomi sudah muncul di atas ufuk, seberapapun derajatnya, nol koma sekalipun, sudah dianggap hilal penuh atau tanggal satu. Maka tak butuh rukyah-rukyahan seperti dulu, apalagi tim rukyah yang diback up pemerintah. Hadis yang dulu dielu-elukan, ayat al-Qur'an berisikan seruan " taat kepada Allah, Rasul dan Ulil amr " dibuang dan arergi didengar. Lalu dicari-carikan dalil baru sesuai dengan selera.

Populerkah metode "wujud al-hilal" dalam tradisi keilmuwan falak ?. Sama sekali tidak, baik ulama dulu maupu sekarang.

Di sini, Muhammdiyah membuat beda lagi dengan NU. Kalau dulu, Muhammadiyah hilal harus berajat tinggi untuk bisa dirukyah, hal mana pasti melahirkan beda keputusan dengan NU, kini membuang derajat-derajatan secara total dan tak perlu rukyah-rukyahan. Menukik lebih tajam, yang penting hilal sudah muncul berapapun derajatnya. Sementara NU tetap pada standar rukyah, meski derajat dua atau kurang sedikit. Tentu saja beda lagi dengan NU. Maka, selamanya tak kan bisa disatukan, karena sengaja harus tampil beda. Dan itu sah-sah saja.

Dilihat dari fakta sejarah, pembaca bisa menilai sendiri sesungguhnya siapa yang sengaja membuat beda, sengaja tidak mau dipersatukan, siapa biang persoalan di kalangan umat ?.

Menyikapi lebaran dua versi, warga Muhammadiyah pasti bisa tenang karena sudah biasa diombang-ambingkan dengan perubahan pemikiran pimpinannya. Persoalannya, apakah sikap, ulah atau komentar mereka bisa menenangkan orang lain ?.

Perkara dalil nash atau logika, ilmu falak klasik atau neutik, rubu' atau teropong moderen sama-sama punya. Justeru, bila dalil-dalil itu dicari-cari belakangan dan dipaksakan, sungguh mudah sekali dipatahkan.

Hebatnya, semua ilmuwan Muhammadiyah yang akademis dan katanya kritis-kritis itu bungkam dan tunduk semua kepada keputusan majlis tarjih. Tidak ada yang mengkritik, padahal kelemahan akademik pasti ada ". mohon maaf atas khilaf "


Penulis: #Admin PPHM SoboGuno

Khatam Kitab Pondok Ramadhan 1434 hijriyah



Hari ini tepat pada tanggal 24 juli 2013, 4 kitab yang telah dikaji pada bulan ramadhan 1434 hijriyah telah dikhatamkan. Dengan diakhiri doa serta ijazah dari romo yai imam syafi’i ahmad.
 Tepat dihari kelima belas puasa ramadhan, 4 kitab yaitu:
(1). مغفرة الرحمن
(2). دواء القلوب بأقاويل العلماء
(3). المسائل فى الاستقامة والكرامة
Dengan khatamnya 4 kitab tersebut, berakhir juga pondok ramadhan di PP.hidayatul mubtadi’in (sobo guno). Pertanda bahwa santriwan dan santriwati diperbolehkan pulang, untuk semntara sore ini terlihat sebagian kecil dari santri sudah mempersiapkan untuk mudik. Sedangkan yang lainnya entah besok atau justru tidak pulang sama sekali.
namun, yang terlihat dipondok sekarang masih belum terlihat sepi.

NB:karena sedikitnya penulisan dari admin,, kluw punya ide atau info yang lebih meluas. tolong kritik atau beritahu admin ya. terimakasih kerjasamanya para pembaca..

Jumat, 19 Juli 2013

risalah pernikahan dari kitab “Qurratul ‘Uyun”



Bismillahirohmanirrahim
Gegarane wong akrami dudu bondo ,dudu rupo anamung ati pawitane ,luput pisan ,yen kena pisan yen angel, angel k alangkung tan kena tinombo arto
“pada hakekatnya pernikahan itu bukan karena harta benda .juga bukan karena ketampanan atau kecantikan.sesekali terlepas sesekali mendapat.jika mudah teramat mudah jika sulit teramat sulit dan tidak bisa si gantikan dengan harta”
ALLAH maha luhur berfirman dalam kitabNYA “Istri-istrimu merupakan lahan tempat bercocok tanam,maka datangilah lahan tempat bercocok tanamu sesuai seleramu.Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu ,dan bertaqwalah kepada ALLAH serta ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemuiNYA .wahai Muhammad,berilah kabar gembira orang-orang yang beriman itu”
berkenaan dengan firman ALLAH ini ,saya bermaksud membuat tulisan dari sebagian yang saya ambil dari kitab yang termasuk dalam kekayaan khazanah kitab kuning yaitu :“Qurotul uyun” dalam kitab ini tidak hanya mengajari pasangan suami istri bergaul …hingga pergaulan yang paling intim…bahkan juga memuat petunjuk -petunjuk tentang hari-hari baik untuk melaksanakan perkawinan(hal-hal baik lainnya).namun berbeda dengan aturan “Nogo Dino” karena dalam kitab ini di sebutkan agak rinci alasan-alasannya.
semoga ALLAH melimpahi Rahmat serta berlipat ganda pula pahala dan di ampuni dosa2 kelak di akhirat kepada Syaih Muhammad al-Tahami bin Madani yang mempunyai karya yaitu kitab “Qurratul ‘Uyun” yang kemudian di tulis sebagai syarah( uraian penjelasan) bagi buah karya Syaih Qasim bin Ahmad bin Musa bin Yamun ,yang di tulis dalam bentuk Nadham(Syair).
semoga barokah pula kepada ustad saya Beliau Kyai Basuni yang telah menjadi guru terbaik saya sehingga 2 tahun yang lalu (tepatnya ketika kelas 3 MAN) saya bisa menghatamkan kitab “Qurrotul ‘Uyun” ini dengan baik alhamdulillah meskipun jadi santri yang mokong (bandel)
dalam kitab ini memuat 20 pasal (mungkin hanya akan saya tuliskan hanya beberapa pasal saja) di dalam kitab ini memuat tentang beberapa hadist dan nasehat dalam mebina Rumah Tangga.yaitu mulai dari keutamaan menikah,memilih seorang calon istri,masalah tata krama dalam berhubungan intim(sex)
dengan seorang istri dan beberapa masalah yang berkaitan dengan tangung jawab seorang suami untuk membina rumah tangga yang Islami.nasehat-nasehat tentang tata krama mengadakan pesata perkawinan dan beberapa hal negatif yang muncul dalam pesta dan perkawinan itu sendiri,sehingga hal itu perlu di waspadai agar tujuan kita dalam membina berumah tangga tidak menyimpang dari niat ibadah mengikuti sunnah Rosulullah SAW.sehingga perkawinan yang mestinya sarat dengan nilai-nilai ibadah dan termasuk perbuatan muliau itu tidak kehilangan jati dirinya dan tidak menjadi pemicu terkikisnya keteguhan iman dalam mensikapi kehidupan ini
OK deh klo mau tahu serta mempelajari kitab ini secara mendalam tafadhol membeli kitabnya atau membeli buku terjemahannya (banyak di toko-toko buku) semoga kita semua menjadi hamba-hambaNYA yang beriman serta banyak bersyukur ,,, tak lepas pula semoga saya dan kita semua mendapat pasangan dan teman hidup yang kekal ila akhiru zaman ……..aminnn ya ROBB
“Menikahkan kalian dan beranak cuculah.karena sesungguhnya kalian akan ku jadikan kebangaan di antara sekian banyak umat”
PASAL PASAL
pasal 1 Nikah dan Hukumnya
pasal 2 Beberapa hal yang positif dalam nikah
pasal 3 hal-hal yang perlu di upayakan dalam menikah
pasal 4 mencari waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim
pasal 5 sekitar penyelenggaraan pesta perkawinan(walimah)
pasal 6 tentang tata krama melakukan hubungan intim
pasal 7 tentang etika dan cara-cara yang nikmat dalam melakukan hubungan intim
pasal 8 tentang berdandan dan kesetiaan istri
pasal 9 tentang posisi,cara untuk mencapai puncak kenikmatan dan do`a dalam bersetubuh
pasal 10 tentang makanan yang perlu di jauhi saat sedang berbulan madu dan saat istri hamil
pasal 11 beberapa hal yang harus di upayakan ketika hendal melakukan hubungan intim
pasal 12 kewajiban suami terhadap istri dalam memberi nafkah bathin
pasal 13 posisi dalam bersetubuh yang perlu di hindari
pasal 14 batas-batas yang di haramkan dan di halalkan dalam hubungan intim dengan istri
pasal 15 memilih waktu yang tepat dan hal-hal lainnya yang perlu di perhatikan dalam
hubungan intim

pasal 16 tata kerama orang yang sedang junub
pasal 17 tentang tata kerama orang yang hendak bersetubuh dua kali dan hal-hal yang perlu di
perhatikan dalam bersetubuh

pasal 18 sumai istri harus saling memuliakan dan saling menghormati
pasal 19 kewajiban suami terhadap istri dan seluruh anggota keluarganya dalam membina
rumah tangga.

pasal 20 suami dan istri wajib mendidik anaknya agar menjadi anak yang berbudi luhur
Demikian yang tertulis di atas adalah pasal-pasal yang ada di dalam kitab Qurratul ‘uyun
semoga tulisan ini dapat memicu semangat kita dalam menyempurnakan setengah dien yaitu memuwudkan perkawinan yang sakinah,mawadah,warahmah namun secara ISLAMI tentunya
di sini saya tidak akan menuliskan semua pasal-pasal secara terperinci maklum saya kan masih kecil(pemikiran gede) jadi agak malu-malu untuk menuliskan hal-hal yang di anggap sangat intim sekali heheheh terlepas dari itu semua semoga karya tulisan saya ini bermanfaat bagi pembaca khususnya  ,,,aminnn
NIKAH DAN HUKUMNYA
hukum menikah itu sangat tergantung pada keadaan orang yang hendak melakukan tadi,jadi hukum nikah itu dapat di klasifikasikan sebagai berikut
1.wajib.yaitu apabila orang yang hendak menikah telah mampu sedang ia tidak segera menikah amat di
khawatirkan akan berbuat zina
2.sunnah ,yaitu mana kala orang yang hendak menikah menginginkan sekali punya anak,tetapi ia
mampu mengendalikan diri.dari perbuatan zina,baik ia sudah berminat menikah atau belum.walaupun
jika menikah nanti ibadah sunnah yang sudah biasa ia lakukan akan terlantar
3.makruh,yaitu apabila orang yang hendak menikah belum berminat punya anak,juga belum pernah
menikah sedangkan ia mampu menahan diri dari berbuat zina.padahal ia menikah sunnahnya
terlantar.
4.mubah,yaitu apabila orang yang hendak menikah mampu menahan gejolak nafsunya dari berbuat
zina.,sementara ia belum berminat memiliki anak dan seandainya ia menikah ibadah sunnahnya
tidak sampai terlantar
5.haram,yaitu bagi orang yang apabila ia kawin,justru akan merugikan istrinya karena ia tidak mampu
memberi nafkah lahir dan nafkah bathin.atau jika menikah ia akan cari mata pencaharian yang di
haramkan ALLAH walaupun orang tersebut sudah berminat menikah dan ia mampu menahan gejolak
nafsunya dari berbagai zina.padahal.
bahwa hukum menikah tersebut juga berlaku bagi kaum wanita. Ibnu Arafah menambahkan,bahwa bagi wanita hukum menikah itu wajib,apabila ia tidak mampu mencari nafkah bagi dirinya sendiri sedangkan jalan satu-satunya untuk menanggulangi adalah menikah .
RUKUN RUKUN MENIKAH
rukun menikah ada lima hal yaitu sebagai berikut:
1.ada seorang suami
2 ada seorang istri
3.ada seorang wali
4 ada mahar
5.harus ada sighat(ungkapan khas menikahkan dan menerima nikah)
beberapa anjuran menikah
ada sebuah riwayat dari imam Ahmad sebagaimana tersebut di dalam kitab musnadnya;
“Ada serorang laki-laki,ia bernama ukaf,datang menghadap Nabi SAW maka nabi SAW bertanya kepadanya:
“Wahai ukaf apakah engkau sudah beristri?”
ukaf menjawab “belum”nabi bertanya lagi:
“apakah kau punya seorang budaj perempuan”?
ukaf menjawab “tidak” lantas nabi bertanya lagi:
“adakah kau orang yang pintar mencari rizky’?
ukaf menjawab “iya” nabi bersabda:
“kau adalah termasuk kawan-kawannya syaitan.Seandainya kau itu orang beragama Nasrani ,tentulah menjadi pendeta (rahib) mereka.sesungguhnya orang yang termasuk mengikuti sunahan itu adalah orang yang menikah.seburuk-buruk kalian adalah orang-orang yang sedang membujang.dan orang yang mati di antara kalian yang paling hina.adalah orang yang mati membujang “
nabi SAW bersabda dalam sabda yang sudah termashur

“Wahai kaum muda,barang siapa telah mampu membiayai biaya perkawinan maka hendaklah ia kawin saja.karena sesungguhnya kawin itu lebih bisa memejamkan (menjaga dari maksiat) mata ,dan lebih bisa menjaga(maksiat)kemaluan.da barang siapa belum mampu kawin maka sebaiknya berpuasa.sebab puasa itu mampu menjadi perisai(gejolak nafsu) dirinya”
“Siapa saja yang menikah, ia telah menguasai separuh agamanya. Hendaklah ia bertakwa (kepada Allah) atas separuh yang lain”
“Barang siapa yang menikah karena ALLAH ,dan menikahkan (putra putrinya) karena ALLAH maka ia berhak menjadi kekasih ALLAH.”
“Menikah adalah sunnahku. Siapa yang tidak mengamalkan sunnahku, ia bukan termasuk ummatku. Menikahlah karena aku akan senang atas jumlah besar kalian di hadapan umat-umat lain. Siapa yang telah memiliki kesanggupan, menikahlah. Jika tidak, berpuasalah karena puasa itu bisa menjadi kendali” (Riwayat Ibn Majah, lihat: Kasyf al-Khafa, II/324, no. hadis: 2833).
dan masih banyak lagi hadist2 lain yang berkaitan dengan menikah
DI ANJURKAN MENIKAH DENGAN WANITA SHALIHAH
dalam hal ini Nabi SAW bersabda :
“Dunia ini medan untuk bersenang-senang .dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita yang berakhlaq mulia”

“Siapa yang dianugerahi istri shalihah, sungguh ia telah dibantu dalam separuh urusan agama, maka bertakwalah (kepada Allah) atas separuh yang lain”. (Riwayat Ibn al-Jawzi, lihat: Kasyf al-Khafa, II/239, no. hadis: 2432).

“seorang wanita di nikahi karena empat faktor .yaitu karena hartanya,keterhormatannya(status sosial)
kecantikannya dan agamanya,maka kamu hendaklah menikah dengan wanita yang kuat agamannya agar kau beruntung”

“sebaik-baik istri umatku adalah yang paling berseri-seri wajahnya dan paling  sedikit(sederhana)maskawinnya”
ANJURAN MENIKAHI WANITA YANG PRODUKTIF DAN IDEAL
bahwa tujuan menikah adalah untuk kesinambungan generasi dan agar ummat manusia tetap exis di muka bumi.islam menganjurkan menikahi wanita yang masih produktif dan tidak mandul
dalam sabda Nabi SAW.
“menikahlah kalian dengan wanita yang banyak cinta kasih sayangnya terhadap suami lagi masih produktif(tidak mandul).karena sesungguhnya aku akan berlomba dengan para nabi yang lain dalam memperbanyak umat kelak pada hari kiyamat”
Nabi SAW pernah bertanya kepada Zaid bin Tsabit:”Apakah kamu sudah menikah wahai Zaid”?
Zaid menjawab”belum” maka nabi SAW bersabda menikahlah kamu niscaya kamu akan terpelihara(dr maksiat)di samping pengupayaanmu dalam menjaga diri/dan kamu jangan sampai beristri lima orang wanita berciri-ciri berikut ,Zaid bertanya lagi :siapakah mereka itu wahai Rosul? Rasulallah SAW menjawab :wanita yang kebiri-biruan matanya,wanita yang tinggi kurus,wanita yang membelakangimu dan wanita beranak”
maka Zaid bertanya lagi:saya belum faham sedikitpun dengan apa ang engkau sabdakan ya Rasulallah?”
maka Nabi bersabda:
“maksudnya perempuan yang kebiru-biruan matanya itu adalah perempuan yang jorok ucapannya,dan perempuan yang tinggi badannya tetapi kurus(tidak seimbang).dan perempuan tua yang monyong pantatnya dan perempuan pendek yang menjadi sasaran cercaan (,karena tidak serasi).dan juga wanita yang membawa anak dari suaminya yang selain kamu.
demikianlah sungguh penjelasan Rasulallah dalam mendidik umatnya untu selalu berhati-hati bahkan ketika memilih calon istri yang produktif
KEUTAMAAN MEMBINA RUMAH TANGGA.
Mu’adz bin Jabal r.a pernah berkata “Sholat (sekali) di kerjakan oleh orang yang sudah menikah itu lebih umata dari pada empat puluh kali sholat yang di kerjkan orang yang tidak berumah tangga”
Abdullah bin Abbas r.a pernah pula berkata“kawinlah kalian karena sesungguhnya(ibadah) sehari saja di kerjakan oleh orang yang berumah tangga adalah lebih baik(banyak pahalanya) dari pada (ibadah) seribu tahun(sebelum berumah tangga)”
sungguh begitu utamanya menikah sehingga Rasulallah sangat menganjurkan serta begitu mulianya pula ibadah orang yang menikah di hapadan ALLAH SWT.
BEBERAPA HAL YANG POSITIF DALAM NIKAH
a.kesinambungan generasi
menikah itu mempunyai beberapa faidah di antaranya mendapatkan keturunan dalam hidup.
b.terpenuhinya saluran nafsu sex
c.di perolehnya keutamaan mencari rizky
d.taat dan menjaga kehormatan suami
HAL-HAL YANG PERLU DI UPAYAKAN DALAM MENIKAH
A.mencari pasangan yang seimbang(KAFA’AH)
B.niat mengikuti jejak Nabi SAW.
C.mencari orang yang taat beragama
D.mencari perempuan yang produktif dan perawan
E.mencari perempuan yang bukan famili dekat
F.di usahakan mencari gadis cantik
MENCARI WAKTU YANG TEPAT UNTUK MELAKUKAN HUBUNGAN INTIM
A.di anjurkan bersetubuh pada malam hari
hal ini berdasarkan sebuah hadits Nabi SAW :
“Adakanlah temu penganten kalian ,pada malam hari .Dan adakanlah jamuan makan (syukuran resepsi pernikahan)pada waktu dhuha”
B. hari -hari yang tidak tepat untuk bersetubuh
bagi suami yang hendak bersetubuh hendaklah menghindari hari-hari berikut ini :
1.hari rabu yang jatuh pada minggu terakhir tiap bulan
2.hari ketiga awal tiap bulan ramadhan
3.hari kelima awal tiap bulan ramadhan
4.hari ketigabelas pada setiap bulan.
5.hari keenam belas pada setiap bulan
6.hari keduapuluh satu pada setiap bulan
7.hari kedua puluh empat pada setiap bulan
8.hari kedua puluh lima pada setiap bulan
Di samping hari tersebut ada pula hari-hari yang sebaiknya di hindari untuk mengerjakan sesuatu yang di anggap penting yaitu hati sabtu dan hari selasa.
tentang hari sabtu itu Nabi pernah di tanya oleh salah satu sahabat naka Nabi bersabda:
“Hari sabtu itu adalah hari di mana terjadi penipuan “
mengapa hari tersebut di katakan penipuan sebab pada hari itu orang2 berkumpul di gedung “al-nadwah” untuk merembuk memusnahkan dakwah Nabi SAW .wallahu`alam
adapun tentang hari selasa nabi SAW.bersabda:
“Hari selasa itu adalah hari di mana darah pernah mengalir.sebab pada hari itu ibu Hawa pernah haid,putera nabi Adam as pernah membunuh saudara kandungnya sendiri,terbunuhnya Jirjis,Zakaria dan yahya as.kekalahan tukang sihir Fir’aun.di vonisnya Asiyah binti Muzaim permaisuri fir’aun.dan terbunuhnya sapinya bani israil”
adapun imam Malik berpendapat “jaganlah anda menjauhi sebagian hari-hari di dunia ini ,tatkala anda hendak melakukan sebagian tugas pekerjaanmu.kerjakanlah tugas-tugas itu pada hari sesukamu.sebab sebenarnya hari-hari itu semua adalah milik ALLAH.tidak akan menimbulkan malapetaka dan tidak pula bisa membawa manfaat apa-apa”
C. saat yang tepat untuk bersetubuh
bahwa melakukan hubungan intim pada awal bulan itu lebih afdhol dari pada akhir bulan.sebab bila nanti di karuniai seorang anak akan mempunyai anak yang cerdas. bagi seorang suami (penganten baru) sunnah hukumnya bersetubuh dengan istrinya di bulan Syawal.
adalah lebih afdhol pula jika melakukan hubungan sex pada hari ahad dan jum`at .nabi SAW.bersabda:
“hari ahad itu adalah hari yang tepat untuk menanam,dah hari untuk memulai membangun.karena ALLAH memulai menciptakan dunia ini juga memulai meramaikannya jatuh paa hari ahad”"hari jum’at itu adalah hari perkawinan dan juga hari peminangan di hari jum’at itu nabi Adam as menikah ibu Hawa,nabi Yusuf as menikah siti Zulaika.nabi Musa as menikah dengan puteri nabi syuaib as,nabi sulaiman menikah ratu bilqis”
wallahu`alam bishowab
tersebut di dalam hadits shahih bahwa Nabi SAW. dalam melaksanakan pernikahannya dengan Sayyidah khodijah dan Sayyhidah Aisyah juga jatuh pada hari jum’at.
D, hari-hari yang seyogayanya di hindari
Tersebutlah dalam Riwayat Alqamah bin Shafwan,dari Ahmad bin Yahya sebuah hadist marfu’ sebagai berikut;
“waspadalah kamu sekalian akan kejadian duabelas hari setahun,karena sesungguhnya ia bisa melenyapkan harta banyak dan bisa mencambik-cambik(merusak)tutup-tutup cela”para sahabat kemudian bertanya “ya Rasulallah apakah 12 hari itu?Rasulallah bersabda :
“yaitu tanggal 12 muharram,10 safar dan 4 rabi’ul awal(mulud) 18 rabu’utsni(bakda mulud) 18 jumadil awal,18 jumadil akhir.12 rajab ,26 sya’ban(ruwah),24 ramadhan,2 syawal,28 dhulqa’dah(apit/sela) dan 8 bulan dhilhijjah”
TATA KERAMA MELAKUKAN HUBUNGAN INTIM
di sini saya hanya akan menulis point-point nya saja afwan…….
A.mencari waktu usai sholat
B.diusahakan hatinya bersih
C.memulai dari arah kanan dan berdo`a
Bismillaahi, allahumma jannibnasy syaythaana wa jannibisy syaythaana maa razaqtanaa.
Artinya : Dengan nama Allah, ya Allah; jauhkanlah kami dari gangguan syaitan dan jauhkanlah syaitan dari rezki (bayi) yang akan Engkau anugerahkan pada kami. (HR. Bukhari)
D.istri hendaknya wudhu dahulu
E.mengucapkan salam dan menyentuh ubun-ubun istri
F.memeluk istri dan sambil berdo`a
G.mencuci ujung jari kedua tangan dan kaki istri
H.ciptakan suasana tenang dan romantis
Ibnul Qayyim berkata, “Sebaiknya sebelum bersetubuh hendaknya diajak bersenda-gurau dan menciumnya, sebagaimana Rasulullah saw. melakukannya.”
I.memberi ucapan selamat kepada kedua mempelai
dan juga perlu di perhatikan
Bagian 1 (Merayu dan bercumbu):
Nabi Muhammad s.a.w. melarang suami melakukan persetubuhan sebelum membangkitkan syahwat isteri dengan rayuan dan bercumbu terlebih dahulu.
Hadits Riwayat al-Khatib dari Jabir.
Bagian 2 (DOA SEBELUM BERSETUBUH):
“Bismillah. Allaahumma jannibnaash syaithaa-na wa jannibish syaithaa-na maa razaqtanaa”.
Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami berdua (suami isteri) dari gangguan syaithan serta jauhkan pula syaithan itu dari apa saja yang Engkau rezqikan kepada kami.
Dari Abdulah Ibnu Abbas r.a. berkata:
Maka sesungguhnya apabila ditakdirkan dari suami isteri itu mendapat seorang anak dalam persetubuhan itu, tidak akan dirosak oleh syaithan selama-lamanya.
Hadits Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas r.a.
Bagian 3: (Do’a Hampir keluar mani)
Dan apabila air manimu hampir keluar, katakan dalam hatimu dan jangan menggerakkan kedua bibirmu kalimat ini:
“Alhamdulillaahil ladzii khalaqa minal maa’i basyara”.
Segala pujian hanya untuk Allah yang menciptakan manusia dari pada air.
Bagian 4 (Syahwat terputus ditengah jalan):
Apabila seseorang diantara kamu bersetubuh dengan isterinya maka janganlah ia menghentikan persetubuhannya itu sehingga isterimu juga telah selesai melampiaskan hajatnya (syahwat atau mencapai kepuasan) sebagaimana kamu juga menghendaki lepasnya hajatmu (syahwat atau mencapai kepuasan).
Hadits Riwayat Ibnu Addi.
Bagian 5 (Dogy Style):
Dari Jabir b. Abdulah berkata:
Bahawa orang-orang Yahudi (beranggapan) berkata:
Apabila seseorang menyetubuhi isterinya pada kemaluannya Melalui Belakang maka mata anaknya (yang lahir) akan menjadi juling.
Lalu turunlah ayat suci demikian:
“Isteri-isteri kamu adalah ladang bagimu maka datangilah ladangmu itu dari arah mana saja yang kamu sukai”.
Surah Al Baqarah – ayat 223.
Keterangan:
Suami diperbolehkan menyetubuhi isteri dengan apa cara sekalipun (dari belakang, dari kanan, dari kiri dsb asalkan dilubang faraj).
Bagian 6 (bersetubuh dapat pahala)
Rasulullah s.a.w. bersabda:
“…..dan apabila engkau menyetubuhi isterimu, engkau mendapat pahala”.
Para sahabat bertanya:
Wahai Rasulullah, adakah seseorang dari kami mendapat pahala dalam melampiaskan syahwat?
Nabi menjawab:
Bukankah kalau ia meletakkan (syahwatnya) ditempat yang haram tidakkah ia berdosa?
Demikian pula kalau ia meletakkan (syahwatnya) pada jalan yang halal maka ia mendapat pahala.
Hadits Riwayat Muslim.
Bagian 7 (Horny lagi)
Apabila diantara kamu telah mecampuri isterinya kemudian ia akan mengulangi persetubuhannya itu maka hendaklah ia mencuci zakarnya terlebih dahulu.
Hadits Riwayat Baihaqi.
Syekh penazham menjelaskan waktu-waktu yang terlarang untuk bersenggama, sebagaimana diungkapkan dalam nazhamnya yang berbahar rajaz berikut ini:”Dilarang bersenggama ketika istri sedang haid dan nifas,Dan sempitnya waktu shalat fardlu, jangan merasa bebas.”Allah Swt. berfirman:”Mereka bertanya kepadamu tentang haid, Katakanlah, haid adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita diwaktu haid” (Qs. Al-Baqarah: 222)

Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan “menjauhkan diri” adalah menjauhkan diri dari vagina istri, yang artinya tidak melakukan senggama. Ini adalah pendapat Hafshah ra. Dan Imam Mujahid pun sependapat dengan pendapat Hafshah ra. Tersebut.
Diriwayatkan oleh Imam Thabrani dalam kitab Ausath dari Abu Hurairah secara marfu’:Rasulullah Saw.bersabda:”Barang siapa bersetubuh dengan istrinya yang sedang haid, kemudian ditakdirkan mempunyai anak dan terjangkiti penyakit kusta, maka jangan sekali-kali mencela, kecuali mencela dirinya sendiri”Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali berkata, “Bersetubuh di waktu haid dan nifas akan mengakibatkan anak terjangkiti penyakit kusta.”Imam Ahmad dan yang lainnya meriwayatkan sebuah hadits marfu’ dari shahabat Abu Hurairarah ra.:Rasulullah Saw.bersabda:”Barang siapa datang kepada dukun peramal, kemudian dia mempercayai apa yang dikatakannya, dan menyetubuhi istrinya diwaktu haid atau pada duburnya, maka dia benar-benar telah melepaskan diri dari apa yang telah diturunkan kepada Nabi Saw.”
Rasulullah Saw. bersabda:”Barang siapa menyetubuhi istrinya diwaktu haid, maka hendaklah dia bersedekah satu keping dinar. Dan barang siapa menyetubuhi istrinya dikala haidnya telah reda, maka hendaklah dia bersedekah setenga keping dinar.”Ibnu Yamun meneruskan nazhamnya sebagai berikut:”Dilarang senggama (menurut pendapat yang masyhur) dimalam hari raya Idul Adha,Demikian pula dimalam pertama pada setiap bulan.Dimalam pertengahan pada setiap bulan,Bagitu pula dimalam terakhir pada setiap bulan.”Hal itu berdasarkan pada sabda Rasulullah Saw.:”Janganlah kamu bersenggama pada malam permulaan dan pertengahan bulan”
Al-Imam Ghazali mengatakan, bahwa bersenggama makruh dilakukan pada tiga malam dari setiap bulan, yaitu: pada malam awal bulan, malam pertengahan bulan, dan pada malam terakhir bulan. Sebab setan menghadiri setiap persenggamaan yang dilakukan pada malam-malam tersebut.Ada yang berpendapat, bahwa bersetubuh pada malam-malam tersebut dapat mengakibatkan gila atau mudah stres pada anak yang terlahir. Akan tetapi larangan-larangan tersebut hanya sampai pada batas makruh tidak sampai pada hukum haram, sebagaimana bersenggama dikala haid, nifas dan sempitnya waktu shalat fardlu.Selanjutnya Syekh penazham mengungkapkan tentang keadaan orang yang mengakibatkan ia tidak boleh bersenggama dalam nazham berikut ini:”Hindarilah bersenggama dikala sedang kehausan, kelaparan, wahai kawan, ambillah keterangan ini secara berurutan.Dikala marah, sangat gembira, demikian pula,dikala sangat kenyang, begitu pula saat kurang tidur. Dikala muntah-muntah, murus secara berurutan, demikian pula ketika kamu baru keluar dari pemandian.Atau sebelumnya, seperti kelelahan dan cantuk (bekam),jagalah dan nyatakanlah itu semua dan jangan mencela.”
Sebagaimana disampaikan oleh Imam Ar-Rizi, Bersenggama dalam keadaan sangat gembira akan menyebabkan cedera. Bersenggama dalam keadaan kenyang akan menimbulkan rasa sakit pada persendian tubuh. Demikian juga senggama yang dilakukan dalam keadaan kurang tidur atau sedang susah. Semuanya harus dihindari, karena akan menghilangkan kekuatan dalam bersenggama.Begitu juga gendanya dijauhi senggama yang sebelumnya sudah didahului dengan muntah-muntah dan murus-murus, kelelahan, keluar darah (cantuk), keluar keringat, kencing sangat banyak, atau setelah minum obat urus-urus. Sebab menurut Imam As-Razi, semua itu akan dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh pelakunya. Demikian juga hendaknya dijauhi senggama setelah keluar dari pemandian air panas atau sebelumnya, karena ibu itu dapat mengakibatkan terjangkiti sakit kepala atau melemahkan syahwat. Juga hendaknya mengurangi senggama pada musim kemarau, musim hujan, atau sama sekali tidak melakukan senggama dikala udara rusak atau wabah penyakit sedang melanda, sebagaimana dituturkan Syekh penazham berikut ini: “Kurangilah bersenggama pada musim panas,dikala wabah sedang melanda dan dimusim hujan.”
Imam Ar-Rizi mengatakan, bahwa orang yang mempunyai kondisi tubuh yang kering sebaiknya menghindari senggama pada musim panas. Sedangkan orang yang mempunyai kondisi tubuh yang dingin hendaknya mengurangi senggama pada musim panas maupun dingin dan meninggalkan sama sekali pada saat udara tidak menentu serta pada waktu wabah penyakit sedang melanda.Kemudian Syekh penazham melanjutkan nazhamnya sebagai berikut: “Dua kali senggama itu hak wanita, setiap Jumat, waktunya sampai subuh tiba.Satu kali saja senggama demi menjaga kesehatan,setiap Jumat bagi suami yang sakit-sakitan.”Syekh Zaruq didalam kita Nashihah Al-Kafiyah berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan hak wanita adalah senggama yang dilakukan suami bersamanya paling sedikit dua kali dalam setiap Jumat. Atau paling sedikit satu kali pada setiap Jumat bagi suami yang cukup tingkat kesehatannya.Shahabat Umar bin Khaththab menentukan satu kali senggama dalam satu kali suci wanita (istri)(satu kali dalam sebulan), karena dengan begitu suami akan mampu membuat istrinya hamil dan menjaganya. Benar demikian, akan tetapi sebaiknya suami dapat menambah dan mengurangi menurut kebutuhan istri demi menjaga kesehatan. Sebab, menjaga kesehatan istri merupakan kewajiban bagi suami.Sebaiknya suami tidak menjarangkan bersenggama bersama istri, sehingga istri merasa tidak enak badan. Suami juga tidak boleh memperbanyak bersenggama dengan istri, sehingga istri merasa bosan,
sebagaimana diingatkan Syekh penazham melalui nazhamnya berikut ini:”Diwaktu luang senggama jangan dikurangi, wahai pemuda,jika istri merasa tidak enak karenanya, maka layanilah dia.Sebaliknya adalah dengan sebaliknya, demikian menurut anggapan yang ada.Perhatikan apa yang dikatakan dan pikirkanlah dengan serius.”Syekh Zaruq dalam kitab An-Nashihah berkata, “Suami jangan memperbanyak senggama hingga istri merasa bosan dan jangan menjarangkannya hingga istrinya merasa tidak enak badan.” Imam Zaruq juga berkata: “Jika istri membutuhkan senggama, suami hendaknya melayani istrinya untuk bersenggama bersamanya sampai empat kali semalam dan empat kali disiang hari.”Sementara itu istri tidak boleh menolak keinginan suami untuk bersenggama tanpa uzur, berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar berikut ini:”Seorang wanita datang menghadap Rasulullah Saw. seraya bertanya: ‘Ya Rasulallah, apakah hak seorang suami atas istrinya?’ Rasulullah Saw. menjawab: ‘Istri tidak boleh menolak ajakan suaminya, meskipun dia sedang berada diatas punggung unta (kendaraan)’.”Rasulullah Saw. juga bersabda:”Ketika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya, kemudian dia menolak, maka para malaikat akan melaknatnya hingga waktu subuh tiba”Dijelaskan, kekhawatiran istri akan anaknya yang sedang menyusu tidak termasuk uzur, sebab sebenarnya sperma suami akan dapat memperbanyak air susu istri.
Qurratul Uyun,Syarah Nazham Ibnu Yamun
Karya: Muhammad At-Tihami Ibnul Madani Kanu
bersambung…………….

Rabu, 10 Juli 2013

Penentuan Awal Puasa Ramadhan 2013

Akhirnya kaum muslim seluruh dunia bertemu lagi dengan Bulan Berkah, Bulan Ramadhan. Bulan yang setiap hari-harinya adalah Pahala. 

 

Dikutip dari situs Dakwatuna.com, (08/07/2013), Majelis Ulama Indonesia atau MUI telah menetapkan bahwa Awal Bulan Puasa tahun 2013 kali ini jatuh pada tanggal 10 juli, hari Selasa. dikabarkan bahwa MUI dan sejumlah Organisasi Islam telah berkumpul, dan menyepakati penetapan Awal Ramadhan 1434 Hijriyah. Penetapan ini sesuai dengan suara Mayoritas dalam menentukan Hari pertama umat Islam berpuasa.


penetapan ini dilakukan dengan 2 cara yang berbeda, yaitu dilakukan dengan cara Rukyat atau Hisab, dan juga dengan cara meilhat Bulan baru atau disebut Hilal. 


menurut Wakil sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia Amirsyah Tambunan menyatakan bahwa, "tak ada kelompok yang memiliki penetapan berbeda, karena, Penetapan MUI sesuai  berdasarkan kesepakatan Mayoritas organisasi Islam, dan ia berharap Pemerintah segera mengumumkan Hal tersebut."

Senin, 01 Juli 2013

Apa Itu Kitab Kuning?

Bingung Istilah Kitab Kuning

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Apa yang dimaksud kitab kuning? Dimana saya bisa mendapatkannya?
Dari: Sudirman

Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Kitab kuning merupakan istilah yang digunakan sebagian masyarakat untuk menyebut  kitab-kitab berbahasa Arab. Sejak masa silam, kitab-kitab berbahasa Arabini biasa digunakan banyak pesantren sebagai bahan pelajaran para santri.
Dinamakan kitab kuning karena kertasnya berwarna kuning. Sebenarnya warna kertas kuning itu hanya kebetulan saja. Artinya sama sekali tidak ada hubungannya dengan aturan syariat, dan bukan anjuran para ulama untuk mencetak bukunya dalam kertas berwarna kuning. Karena itu, jangan sampai muncul keyakinan dalam diri kita bahwa kitab bertuliskan Arab yan kertasnya berwarna kuning, memiliki keistimewaan khusus dibanding buku lainnya.
Sekali lagi, jangan menilai kitab ini sebagai kitab luar biasa karena warna kertasnya kuning. Anda hanya boleh menilai buku berdasarkan isinya. Seperti yang kita ketahui, umat Islam merupakan kelompok masyarakat terdepan dalam tradisi tulis-menulis. Di saat bangsa lain masih banyak yang buta huruf, negeri Islam sudah dijejali dengan berbagai perpustakaan yang menghimpun ribuan karya para ulama.
Ketika Islam datang ke Indonesia, terbawalah referensi- referensi semacam ini bersamaan dengan kehadiran para da’i. Karena keterbatasan teknologi pengolahan kertas, di masa silam ketersediaan kertas hanya terbatas yang berwarna kuning. Bahkan Alquran masa silam, juga dicetak dengan kertas warna kuning. Namun untuk masanya, kitab kuning itu sudah sangat bagus, dibanding transkrip asli hasil goresan tangan penulisnya.
Untuk mendapatkan kitab ini sangat mudah. Karena masih banyak toko buku berbahasa Arab yang menjual kitab dengan kertas kuning. Di saat kertas warna putih sudah banyak beredar, beberapa penerbit masih mempertahankan tradisi lama, mencetak buku terbitannya dengan kertas berwarna kuning. Ada yang memberi keterangan, kitab dengan kertas berwarna kuning, lebih nyaman dibaca dari pada yang berwarna putih. Karena warna kuning, lebih bisa meredam cahaya yang memantul dari lembaran kertas ke mata pembaca.
Apapun itu, yang lebih penting untuk dipegangi, warna kertas sama sekali tidak menunjukkan keistimewaan sebuah buku, namun semua kembali kepada isinya.
Allahu a’lam

TERJEMAH KITAB IHYA' ULUMUDDIN (KITAB ILMU)


بسم الله الرحمٰن الرحيم


 كتاب العلم


وهوالكتاب الأول من ربع العبادات

K E L E B I H A N ILMU


Dalil-dalilnya dari Al-Qur'an, ialah firman Allah swt 
 . :
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ وَالْمَلائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ

Syahidallaahu annahuu laa ilaaha illaa huwa wal malaaikatu waulul 'ilmi qaaiman bil qis-thi.

Artinya :"Allah mengakui bahawa sesungguhnya Tiada tuhan selaindaripadanya,Dan Malaikat Malaikat Mengakui, Dan Orang orang Berilmu ". S Ali Iimran ayah 18


Maka lihatlah, betapa Allah swt. memulai dengan diriNya sendiri dan menduai dengan malaikat dan menigai dengan ahli ilmu.


Cukuplah kiranya dengan ini, buat kita pertanda kemuliaan,kelebihan, kejelasan, dan ketinggian orang-orang yang berilmu.


Pada ayat lain Allah swt. Berfirman 
 :
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

Yarfa'illaahul ladziina aamanuu minkum wal ladziina uutul 'ilmadarajaat. S. Al Mujaadalah, ayat 11.Artinya :"Diangkat oleh Allah orang-orang yang beriman daripada kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa tingkat".S. Al-Mujadalah, ayat 11 .


Ibnu Abbas radliallaa.hu'anh ra. diredai Allah dia kiranya mengatakan
"Untuk ulama beberapa tingkat di atas orang mu'min, dengan 700 tingkat tingginya. Antara dua tingkat itu, jaraknya sampai 500 tahun perjalanan".


Pada ayat lain Allah swt. Berfirman  
   :
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ

Qul hal yastawil ladziina ya'lamuuna wal ladziina laa ya'lamuun.S. Az-Zumar, ayat 9.
Artinya :"Katakanlah, Adakah sama antara orang-orang yang berilmu dan orang-orang yang tidak berilmu?". S Az. zumar, ayat 9.


Berfirman Allah swt .
 :
إِنَّمَايَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

Innamaa yakhsyallaahamin 'ibaadihil ulamaa-u

Artinya :"Sesungguhnya yang takut akan Allah daripada hambaNya ialah ulama ahli ilmu". S. Fathir ayat 28.


Berfirman Allah swt 
. :
قُلْ كَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ

Qul kafaa billaahi syahiidan bainii wabainakum wain an 'indahuu 'ilmul kitaab
Artinya :"Katakanlah! Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu dan orang-orang yang padanya ada pengetahuan tentang Al-Qur'an ". S. Ar-Ra'd, ayat 43.

Pada ayat yang lain tersebut
قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ

Qaalal ladzii 'indahuu 'ilmun minal kitaabi ana aatika bihi
Artinya :"Berkatalah orang yang mempunyai pengetahuan tentang Kitab "Aku sanggup membawanya kepada engkau".S. An-Naml, ayat 40.

Ayat ini memberitahukan bahwa orang itu merasa sanggup karena tenaga pengetahuan yang ada padanya.



Berfirman Allah swt 
. :
وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا

Wa qaalal ladziina uutul 'ilma wailakum tsawaabullaahi khairunliman aamana wa 'amila shaalihaa. S. Al-Qashash, ayat 80.

Artinya :"Berkatalah orang-orang yang berpengetahuan : Malang nasibmu Pahala dari Allah lebih baik untuk orang yang beriman dan mengerjakan perbuatan baik ". S. Al-Qashash, ayat 80.
Ayat ini menjelaskan bahwa tingginya kedudukan di akhirat, diketahui dengan ilmu pengetahuan.
Pada ayat lain tersebut :
وَتِلْكَالأمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلا الْعَالِمُونَ
Wa tilkal amtsaalu nadlribuhaa linnaasi wa maa ya'qiluhaa illal 'aalimuun
Artinya :"Contoh-contoh itu Kami buat untuk manusia dan tidak ada yang mengerti kecuali orang-orang yang berilmu ".S. Al-Ankabut, ayat 43.

Dan firman Allah Swt. :
وَلَوْرَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الأمْرِ مِنْهُمْ
Walau radduuhu ilar rasuuli wa ilaa ulil-amri minhum la'alimahul Ladzin yastanbithuunahuu minhum. An nisaa Ayat 83Artinya :"Kalau mereka kembalikan kepada Rasul dan orang yang berkuasa diantara mereka niscaya orang-orang yang memperhatikan itu akan dapat mengetahui yang sebenarnya".S. An-Nisa', ayat 83.

Ayat ini menerangkan bahwa untuk menentukan hukum dari segala kejadian, adalah terserah kepada pemahaman mereka. Dan dihubungkan tingkat mereka dengan tingkat Nabi-nabi, dalam hal menyingkap hukum Allah.


Dan ada yang menafsirkan tentang firman Allah :
يَابَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى
Yaabanii Aadama qad anzalnaa 'alaikum libaasan yuwaarii sau-aatikum wa riisyan wa libaasut taqwaa. S. Al-A'raaf, ayat 26.Artinya :"Wahai anak Adam Sesungguhnya Kami telah turunkan kepadamu pakaian yang menutupkan anggota kelaminmu dan bulu dan pakaian ketaqwaan". S. Al-A'raf, ayat 26.Dengan tafsiran, bahwa pakaian itu maksudnya ilmu, bulu itu maksudnya yakin dan pakaian ketaqwaan itu maksudnya malu.

Pada ayat lain tersebut :
وَلَقَدْجِئْنَاهُمْ بِكِتَابٍ فَصَّلْنَاهُ عَلَى عِلْمٍ
Walaqad ji'naahum bikitaabin fashshalnaahu 'alaa 'ilmin. S. Al-A'raaf, ayat 52.
Artinya :"Sesungguhnya Kami telah datangkan kitab kepada mereka, Kami jelaskan dengan pengetahuan". S. Al-A'raf, ayat 52.

Pada ayat lain :
فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيْهِمْ بِعِلْمٍ وَمَا كُنَّا غَائِبِينَ
Falanaqushshanna 'alaihim bi'ilminArtinya :" Sesungguhnya akan kami ceritakan kepada mereka menurut pengetahuan".S. Al-A'raf, ayat 7.

Pada ayat lain :
بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ
Bal huwa aayaatun bayyinaatun fii shuduuril ladziina uutul 'ilma.S. Al-'Ankabuut, ayat 49.
Artinya :"Bahkan Al-Quran itu adalah bukti-bukti yang jelas di dalam dada mereka yang diberi pengetahuan". S. Al-'Ankabut, ayat 49.

Pada ayat lain :
خَلَقَالإنْسَانَ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ
Khalaqal insaana allamahul bayaan
Artinya :"Tuhan menjadikan manusia dan mengajarkannya berbicara terang'.S. Ar-Rahman, ayat 3-4.Tuhan menerangkan yang demikian pada ayat tadi untuk menyatakan nikmatNya dengan pengajaran itu.

Adapun hadits, maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم saw. Bersabda :
فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين ويلهمه رشده
Man yuridil laahu bihi khairan yufaqqihhu fid diini wa yulhimhu rusydahu.
Artinya :"Barangsiapa dikehendaki Allah akan memperoleh kebaikan, niscaya dianugerahiNya pemahaman dalam agama dan diilhamiNya petunjuk". 1


Nabi saw. bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم: العلماء ورثة الأنبياء
Al-'ulamaa-u waratsatul ambiyaa-i.
Artinya :"Orang berilmu ulama itu adalah pewaris dari Nabi-Nabi". 2

1.Dirawikan Al-Bukhari dan Muslim dari Mu'awlyah.
2.Dirawikan Abu Dawud, Ath-Tirdmidzi dll. dari Abld Darda'.
Dan sudah dimaklumi, bahwa tak ada pangkat di atas pangkat kenabian dan tak ada kemuliaan di atas kemuliaan yang mewarisi pangkat tersebut.


وقال صلى الله عليه وسلم : يستغفر للعالم ما في السموات والأرض


Yastaghfiru lil'aalimi maa fis samaawaati wal ardli.
Artinya :"Isi langit dan isi bumi meminta ampun untuk orang yang berilmu '1
Manakah kedudukan yang melebihi kedudukan orang, di mana para malaikat di langit dan di bumi selalu meminta ampun baginya? Orang itu sibuk dengan urusannya dan para malaikat sibuk pula meminta ampun baginya.


Nabiصلى الله عليه وسلم Bersabda :
إن الحكمة تزيد الشريف شرفا وترفع المملوك حتى يدرك مدارك الملوك
Innal hikmata taziidusy syariifa syarafan wa tarfa'ul mamluuka hattaa yudrika madaarikal muluuki.Artinya :"Bahwa ilmu pengetahuan itu menambahkan mulia orang yang mulia dan meninggikan seorang budak sampai ke tingkat raja-raja'.' 2Dijelaskan oleh hadits ini akan faedahnya di dunia dan sebagai dimaklumi bahwa akhirat itu lebih baik dan kekal.


Nabiصلى الله عليه وسلم Bersabda 
 خصلتان لا يكونان في منافق حسن سمت وفقه في الدين.
Khashlataani laa yakuunaani fri munaafiqin, husnu samtin wa fiqhun fid diin.
Artinya :"Dua perkara tidak dijumpai pada orang munafiq; baik kelakuan dan berpaham agama". 3

1.Ini adalah sebagian dari hadits Abid Darda' di atas.
2.Dirawikan Abu Na'im dll. dari Anas, dengan Isnad dla'lf.
3.Dirawikan Ath-Thurmldzi dari Abu Hurairah, hadits gharib hadits yang aslng isnadnya.


Dan janganlah anda ragu akan hadits ini, karena munafiqnya sebahagian ulama fiqih zaman sekarang. Karena tidaklah dimaksudkan oleh hadits itu akan fiqih yang anda sangkakan. Dan akan diterangkan nanti arti fiqih itu. Sekurang-kurangnya tingkat seorang ahli fiqih tahu ia bahwa akhirat itu lebih baik dari dunia. Dan pengetahuan ini, apabila benar dan banyak padanya, niscaya terlepaslah dia dari sifat nifaq dan ria.


Nabiصلى الله عليه وسلم Bersabda :
أفضل الناس المؤمن العالم الذي إن احتيج إليه نفع وإن استغنى عنه أغنى نفسه
Afdlalun naasil mu'minul 'aalimul ladzii inihtiija ilaihi nafa'a wa inistughniya 'anhu aghnaa nafsahArtinya : "Manusia yang terbaik ialah mu'min yang berilmu, jika, diperlukan dia berguna. Dan jika tidak diperlukan, maka dia dapat mengurus dirinya sendiri". 1

Nabiصلى الله عليه وسلم Bersabda :
الإيمان عريان ولباسه التقوى وزينته الحياء وثمرته العلم
Al-imaanu uryaanun wa libaasuhut taqwaa wa ziinatuhul hayaa-u wa tsamaratuhul 'ilmu.

Artinya : "Iman itu tidak berpakaian. Pakaiannya ialah taqwa, perhiasannya ialah malu dan buahnya ialah ilmu ". 2


1.Dirawikan AlBaihaqi dari Abid Darda Isnad dlalif
2.Dirawikan AlHakim dari Abid Darda Isnad dla'if.


Nabiصلى الله عليه وسلم Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم: أقرب الناس من درجة النبوة أهل العلم والجهاد أما أهل العلم فدلوا الناس على ما جاءت به الرسل وأما أهل الجهاد فجاهدوا بأسيافهم على ما جاءت به الرسل  
Aqrabun naasi min darajatin nubuwwati ahlul 'ilmi wal jihaadi. Amrtiaa ahlul 'ilmi fadallun naasa 'alaa maa jaa-at bihir rusulu wa ammaa ahlul jihaadi fajaahaduu biasyaafihim 'alaa maa jaa-at bihir rusul.Artinya :"Manusia yang terdekat kepada derajat kenabian ialah orang yang berilmu dan berjihad. Adapun orang yang berilmu, maka memberi petunjuk kepada manusia akan apa yang dibawa Rasul-Rasul. Dan orang yang berjihad, maka berjuang dengan pedang membela apa yang dibawa para Rasul itu ". 1
Nabiصلى الله عليه وسلم Bersabda :
لموت قبيلة أيسر من موت عالم
Lamautu qabiiiatin aisaru min mauti 'aalimin.
Artinya :"Sesungguhnya mati satu suku bangsa, adalah lebih mudah daripada mati seorang yang berilmu''. 2.

Nabiصلى الله عليه وسلم Bersabda :
وقال عليه الصلاة والسلام: الناس معادن كمعادن الذهب والفضة فخيارهم في الجاهلية خيارهم في الإسلام إذا فقهوا
An-naasu ma'aadinu kama-'aadinidz dzahabi wal fidldlati, fakhi- yaaruhum fil jaahiliyyati khiyaaruhum fil islaami idzaa faquhuu.
Artinya :"Manusia itu ibarat barang logam seperti logam emas dan perak. Orang yang baik pada jahiliyah menjadi baik pula pada masa Iislam apabila mereka itu berpaham berilmu". 3

Nabiصلى الله عليه وسلم Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم : يوزن يوم القيامة مداد العلماء بدم الشهداء
Yuuzanu yaumal qiyaamati midaadul 'ulamaa-i bidamisy syuhadaa'}

Artinya :"Ditimbang pada hari qiamat tinta ulama dengan darah syuhada' orang-orang syahid mempertahankan agama Allah". 4


1.Dirawikan Abu Naim dari Ibnu Abbas, isnad dla'lf.
2.Dirawikan Ath-Thabrani dan Ibnu Abdul-Birri dari Abi-Darda
3.Dirawikan Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Huralrah.
4.Dirawikan Ibnu Abdul-Birri dari Abid-Darda, isanad dla'if.


Nabiصلى الله عليه وسلم Bersabda :
من حفظ على أمتي أربعين حديثا من السنة حتى يؤديها إليهم كنت له شفيعا وشهيدا يوم القيامة 
Man hafidha 'alaa ummatii arba'iina hadiitsan minas sunnati hattaa yuaddiyahaa ilaihim kuiitu lahuu syafii'an wa syahiidan yaumal qiyaamah.Artinya :"Barangsiapa menghafal kepada ummatku empat puluh hadits, sehingga ia menghafalkannya kepada mereka, maka aku memberi syafa'at dan menjadi saksi baginya pada hari qiamat". 1


Nabiصلى الله عليه وسلم Bersabda :
من حمل من أمتي أربعين حديثا لقي الله عز وجل يوم القيامة قيها عالما 
Man hamala min ummatii arba'iina hadiitsan laqiallaaha 'azza wa jalla yaumal qiyaamati faqiihan 'aaliman.Artinya :"Barangsiapa dari ummatku menghafal empat puluh hadits, maka dia akan bertemu dengan Allah pada hari qiamat sebagai seorang ahli fiqih yang 'alim". 2

Nabiصلى الله عليه وسلم bersabda :
من تفقه في دين الله عز وجل كفاه الله تعالى ما أهمه ورزقه من حيث لا يحتسب
Man tafaqqaha fii diinillaahi 'azza wa jalla kafaahullaahu ta'aalaa maa ahammahu wa razaqahu min haitsu laa yahtasibArtinya :" Barangsiapa memahami agama Allah niscaya dicukupkan Allah akan kepentingannya dan diberikanNya rezeqi diluar dugaannya " 3

1.Dirawikan Ibnu AbdulBirri dari Ibnu Umar dan dipandangnya dla'if.
2.Dirawikan Ibnu AbdulBirrI dari Anas dan dipandangnya dla'if.
3.Dirawikan Al-Khatlb dari Abdullah bin Juz'i Az-Zubaidi, dengan Isnad dla'if.


Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم
أوحى الله عز وجل إلى إبراهيم عليه السلام يا إبراهيم إني عليم أحب كل عليم 
Auhallaahu 'azza wa jalla ilaa Ibraahiima'alaihissalaam, yaa Ibraa- hiimu innii 'aliimun uhibbu kulla'aliimin.
Artinya :".Diwahyukan Allah kepada Nabi Ibrahim alahis salam as : Hai Ibrahim Bahwasanya Aku Maha Tahu, menyukai tiap-tiap orang yang tahu berilmu". 1

Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم :ا
العالم أمين الله سبحانه في الأرض
Al-'aalimu amiinullaahi subhaanahu fil ardli.
Artinya :"Orang yang berilmu itu adalah kepercayaan Allah swt. di bumi". 2

Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم:
صنفان من أمتي إذا صلحوا صلح الناس وإذا فسدوا فسد الناس الأمراء والفقهاء
Shinfaani min ummatii idzaa shaluhuu shaluhan naasu wa idzaa fasaduu fasadan naasu, al-umaraa-u wal fuqahaa-u. Artinya :"Dua golongan dari ummatku apabila baik niscaya baiklah manusia semuanya dan apabila rusak niscaya rusaklah manusia seluruhnya yaitu Amir-amir dan ahli-ahli fiqih". 3

1.Hadits ini disebutkan Ibnu AbdulBirrl dengan catatan.
2.Dirawikan Ibnu AbdilBirri dari Ma'adz, dengan sanad dla'if.
3.Dirawikan oteh Ibnu Abdil-Birri dan Abu Na'im dari Ibnu Abbas, dengan sanad dla'if.

Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم :
إذاأتى علي يوم ل أزداد فيه علما يقربني إلى ال عز وجل فل بورك لي في طلوع شمس
ذلكاليوم
Idzaa ataa 'alayya yaumun laa azdaadu fiihi 'ilman yuqarribunii ilaallahi 'azza wa jalla falaa buurika lii fii thuluu'i syamsi dzaalikal yaumArtinya :"Apabila datanglah kepadaku hari, yang tidak bertambah ilmuku padanya, yang mendekatkan aku kepada Allah, maka tidak diberikan barakah bagiku pada terbit matahari hari itu ". 1

Nabiصلى الله عليه وسلم bersabda : Mengenai kelebihan ilmu dari ibadah dan mati syahid :
وقال صلى الله عليه وسلم: في تفضيل العلم على العبادة والشهادة فضل العالم على العابد كفضلي على أدنى رجل من أصحابي
Fadl-lul 'aalimi 'alal 'aabidi kafadl-lii 'alaa adnaa rajulin min ashhaabii.
Artinya :"Kelebihan orang berilmu dari orang 'abid orang yang banyak ibadahnya seperti kelebihanku dari orang yang paling rendah dari shahabatku ". 2

Lihatlah betapa Nabi saw. membuat perbandingan antara ilmu pengetahuan dan derajat kenabian. Dan bagaimana Nabi mengurangkan tingkat amal ibadah yang tidak dengan ilmu pengetahuan, meskipun orang yang beribadah itu, tidak terlepas dari pengetahuan tentang peribadatan yang selalu dikerjakan. Dan kalau tak adalah ilmu, maka itu bukanlah ibadah namanya.


Nabiصلى الله عليه وسلم Bersabda :
فضل العالم على العابد كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب
Fadl-lul 'aalimi 'alal 'aabidi kafadl-lil qamari lailatal badri 'alaa saa-iril kawaakib.
Artinya :"Kelebihan orang berilmu atas orang 'abid, adalah seperti kelebihan bulan malam purnama dari bintang-bintang yang lain".3

1.Dirawikan Ath-Thabrani, Abu Na'im dan Ibnu Abdil-Birri dan A'isyah.
2.Dirawikan At-Tlrmidzi dari Abi Amamah dan katanya : hadits hasan shohih.
3.Dirawikan Abu Dawud. At-Tlrmidzl dll. dari Abld-Darda'.

Nabi صلىالله عليه وسلم Bersabda
وقال صلى الله عليه وسلم: يشفع يوم القيامة ثلاثة الأنبياء ثم العلماء ثم الشهداء 
Yasyfa'u yaumal qiyaamati tsalaatsatun : al-ambiyaa-u tsummal Halamaa-u tsummasy syuhadaa-u.

Artinya :"Yang memberi syafa'at pada hari qiamat ialah tiga golongan yaitu: para nabi, kemudian alim ulama dan kemudian para syuhada " 1 Ditinggikan kedudukan ahli ilmu sesudah nabi dan di atas orang syahid, serta apa yang tersebut dalam hadits tentang kelebihan orang syahid.


Nabiصلى الله عليه وسلم bersabda :
ماعبد الله تعالى بشيء أفضل من فقه في الدين ولفقيه واحد أشد على الشيطان من ألف عابد ولكل شيء عماد وعماد هذا الدين الفقه
Maa 'ubidallaahu ta'aalaa bisyai-in afdlala min fiqhin fid diini wa lafaqiihun waahidun asyaddu 'alasy syaithaani min alfi 'aabidin wa likulli syai-in 'imaadun wa 'imaadu haadzad diinil fiqhu. Artinya :"Tiadalah peribadatan sesuatu kepada Allah yang lebih utama dari pada memahami agama. Seorang ahli fiqih adalah lebih sukar bagi syaitan menipunya daripada seribu orang 'abid. Tiap-tiap sesuatu, ada tiangnya. Dan tiang agama itu ialah memahaminya ilmu fiqhi 2

Nabiصلى الله عليه وسلم. bersabda :
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خير دينكم أيسره وخير العبادة الفقه 
Khairu diinikum aisaruhu wa khairul 'ibaadatil fiqhu.
Artinya :"Yang terbaik dari agamamu ialah yang termudah dan ibadah yang terbaik ialah memahami agama". 3

1.Dirawikan Ibnu Majah dam Utsman bin Affan isnad dla'if.
2.Dirawikan Ath-Thabrani dll. dari Abu Hurairah, isnad dla'if.
3.Dirawikan Ibnu Abdil-Birri dari Anas, sanad dla'if.

Nabiصلى الله عليه وسلم Bersabda
فضل المؤمن العالم على المؤمن العابد بسبعين درجة 
Fadl-lul mu'minil 'aalimi 'alal mu'minil 'aabidi bisab'iina darajatan
Artinya :"Kelebihan orang mu'min yang berilmu dari orang mu'min yang abid ialah tujuh puluh derajat". 1

Nabiصلى الله عليه وسلم  Bersabda :
إنكم أصبحتم في زمن كثير فقهاؤه قليل قراؤه وخطباؤه قليل سائلوه كثير معطوه العمل فيه خير من العلم وسيأتي على الناس زمان قليل فقهاؤه كثير خطباؤه قليل معطوه كثير سائلوه العلم فيه خير من العمل 
Innakum ash bah turn fii zaman in katsiirin fuqahaa-uhu, qaliilin Artinya : "Bahwa kamu berada pada suatu masa yang banyak ahli fiqihnya, sedikit ahli qira'at dan ahli pidato, sedikit orang meminta dan banyak orang memberi. Dan amal pada masa tersebut lebih baik dari pada ilmu. Dan akan datang kepada ummat manusia suatu masa, yang sedikit ahli fiqihnya, banyak ahli pidato, sedikit yang memberi dan banyak yang meminta.Ilmu pada masa itu lebih baik dari amal" 2

Bersabda Nabiصلى الله عليه وسلم .
بين العالم والعابد مائة درجة بين كل درجتين حضر الجواد المضمر سبعين سنة 
Bainal 'aalimi wal 'aabidi mi-atu darajatin, baina kulli darajataini hudlrul jawaadil mudlammari sab'iina sanatan. Artinya :"Antara orang 'alim dan orang 'abid seratus derajat jaraknya. Jarak antara dua derajat itu dapat dicapai dalam masa tujuh puluh tahun oleh seekor kuda pacuan ". 3

1.Dirawikan Ibnu 'Uda dari Abi Hurairah Isnad dla'if.
2.Dirawikan Ath-Thabrani dari Hizam bin Hakim, isnad dla'if.
3.Dirawikan Al-Ashfahani dari Ibnu Omar, dengan sanad dla'if.

Orang bertanya kepada Nabiصلى الله عليه وسلم : "Wahai Rasulullah! Amalan apakah yang lebih baik?". Maka Nabi saw. صلىالله عليه وسلمmenjawab : العلم بالله عز وجل "Ilmu mengenai Allah 'Azza wa Jalla Maha Mulia dan Maha Besar!".


Bertanya pula orang itu : "Ilmu apa yang engkau kehendaki?". Nabi صلى الله عليه وسلم : menjawab : العلم بالله سبحانه "Ilmu mengenai Allah swt.".


Berkata orang itu lagi : "Kami menanyakan tentang amal, lantas engkau menjawab tentang ilmu".Maka Nabi صلىالله عليه وسلمmenjawab :
إن قليل العمل ينفع مع العلم بالله، وإن كثير العمل لا ينفع مع الجهل بالله
"Bahwasanya sedikit amal adalah bermanfa'at dengan disertai ilmu mengenai Allah. Dan bahwasanya banyak amal tidak bermanfa'at bila disertai kebodohan mengenai Allah swt.". 1

Nabiصلى الله عليه وسلم Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم: يبعث الله سبحانه العباد يوم القيامة ثم يبعث العلماء ثم يقول: يا معشر العلماء، إني لم أضع علمي فيكم إلا لعلمي بكم ولم أضع علمي فيكم لأعذبكم، اذهبوا فقد غفرت لكم 
Yab'atsullaahu subhaanahul 'ibaada yaumal qiyaamati, tsumma yab'atsul 'ulamaa-a tsumma yaquulu : Yaa ma'-syaral 'ulamaa-i Innii lam adla' 'ilmii fiikum illaa li'ilmii bikum. Wa lam adlaArtinya :"Allah swt. membangkitkan hamba-hambaNya pada hari qiamat. Kemudian membangkitkan orang-orang 'alim seraya berfirman : "Hai orang 'alim bahwasanya Aku tidak meletakkan ilmuKu padamu selain karena Aku mengetahui tentang kamu. Dan tidak Aku meletakkan ilmuKu padamu untuk memberi adzab kepadamu. Pergilah' Aku telah mengampunkan segala dosamu". 2

Kita bermohon kepada Allah akan husnul-khatimah!.
Adapun atsar kata-kata shahabat Nabi saw. dan pemuka-pemuka Islam lainnya yaitu :
Ali bin Abi Thalib ra. berkata kepada Kumail : "Hai Kumail..................

1.Dirawikan ibnu Abdil-Birri dari Anas, dengan sanad dla'if.
2.Dirawikan Ath-Thabrani dari Abi Musa, dengan sanad dla'if.

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum hakim dan harta itu terhukum. Harta itu berkurang apabila dibelanjakan dan ilmu itu bertambah dengan dibelanjakan".


Berkata pula Ali ra. : "Orang berilmu lebih utama daripada orang yang selalu berpuasa, bershalat dan berjihad. Apabila mati orang yang berilmu, maka terdapatlah suatu kekosongan dalam Islam yang tidak dapat ditutup selain orang penggantinya".


Berkata pula Ali ra. dengan sajak :
Tidaklah kebanggaan selain bagi ahli ilmu,
Mereka memberi petunjuk kepada orang yang meminta di tunjukkan.
Nilai manusia adalah dengan kebaikan yang dikerjakannya,
Dan orang-orang jahil itu adalah musuh ahli ilmu.
Menanglah engkau dengan ilmu, hiduplah berlama
Orang lain mati, ahli ilmu itu terus hidup.

Berkata Abul-Aswad : "Tidak adalah yang lebih mulia dari ilmu. Raja-raja itu menghukum manusia dan 'alim ulama itu menghukum raja-raja".


Berkata Ibnu Abbas ra. : "Disuruh pilih pada Sulaiman bin Daud as. antara ilmu, harta dan kerajaan, Maka dipilihnya ilmu, lalu dianugerahkanlah kepadanya harta dan kerajaan bersama ilmu itu".


Ditanyakan kepada Ibnul Mubarak : "Siapakah manusia itu?". Maka ia menjawab : "Orang-orang yang berilmu". Lalu ditanyakan pula : "Siapakah raja itu?".


Maka ia menjawab : "Orang yang zuhud  tidak terpengaruh dengan kemewahan dunia '.


Ditanyakan pula : "Siapakah orang hina itu?'.


Maka ia menjawab : " Mereka yang memakan memperoleh dunia dengan agama .


Ibnul Mubarak tidak memasukkan orang tak berilmu dalam golongan manusia. Karena ciri yang membedakan antara manusia dan hewan, ialah ilmu. Maka manusia itu adalah manusia, di mana ia menjadi mulia karena ilmu. Dan tidaklah yang demikian itu disebabkan kekuatan dirinya. Unta adalah lebih kuat daripada manusia. Bukanlah karena besarnya. Gajah lebih besar daripada manusia.


Bukanlah karena beraninya. Binatang buas lebih berani daripada manusia. Bukanlah karena banyak makannya. Perut lembu lebih besar daripada perut manusia. Bukanlah karena kesetubuhannya dengan wanita. Burung pipit yang paling rendah lebih kuat bersetubuh, dibandingkan dengan manusia. Bahkan, manusia itu tidak dijadikan, selain karena ilmu.


Berkata setengah ulama : "Wahai kiranya, barang apakah yang dapat diperoleh oleh orang yang ketiadaan ilmu dan barang apakah yang hilang dari orang yang memperoleh ilmu".


Bersabda Nabi saw :
منأوتي القرآن فرأى أن أحدا أوتي خيرا منه فقد حقر ما عظم الله تعالى
Man uutiyal Qur-aana fara-aa anna ahadan uutiya khairan minhu faqad haqqara maa 'adhdhamallaahu ta'aalaa.

 Artinya : Barangsiapa dihadiahkan kepadanya Al-Quran lalu ia memandang ada lain yang lebih baik daripadanya, maka orang itu telah menghinakan apa yang dibesarkan oleh Allah Ta 'ala ".
Bertanya Fathul-Mausuli ra: "Bukankah orang sakit itu apabila tak mau makan dan minum, lalu mati?". Menjawab orang dikelilingnya : "Benar!".


Lalu menyambung Fathul-Mausuli : "Begitu pula hati, apabila tak mau kepada hikmah dan ilmu dalam tiga hari, maka matilah hati itu"


Benarlah perkataan itu, karena sesungguhnya makanan hati itu ialah ilmu dan hikmah. Dengan dua itulah, hidup hati, sebagaimana tubuh itu hidup dengan makanan.


Orang yang tak berilmu, hatinya menjadi sakit dan kematian hatinya itu suatu keharusan. Tetapi, dia tidak menyadari demikian, karena kecintaan dan kesibukannya dengan dunia, menghilangkan perasaan itu, sebagaimana kesangatan takut, kadang-kadang menghilangkan kepedihan luka seketika, meskipun luka itu masih ada.


Apabila mati itu telah menghilangkan kesibukan duniawi, lalu ia merasa dengan kebinasaan dan merugi besar Kemudian, itu tidak bermanfa'at baginya.Yang demikian itu, seperti : dirasakan oleh orang yang telah aman dari ketakutan dan telah sembuh mabuk, dengan luka-luka yang diperolehnya dahulu sewaktu sedang mabuk dan takut.


Kita berlindung dengan Allah dari hari pembukaan apa yang tertutup. Sesungguhnya manusia itu tertidur. Apabila mati, maka dia terbangun. Berkata Al-Hassan ra. : "Ditimbang tinta para ulama dengan darah para syuhada'. Maka beratlah timbangan tinta para ulama itu, dari darah para syuhada' ".


Berkata Ibnu Mas'ud ra : "Haruslah engkau berilmu sebelum ilmu itu diangkat. Diangkat ilmu adalah dengan kematian perawi-perawinya. Demi Tuhan yang jiwaku di dalam kekuasaanNya!. Sesungguhnya orang-orang yang syahid dalam perang sabil, lebih suka dibangkitkan oleh Allah nanti sebagai ulama. Karena melihat kemuliaan ulama itu. Sesungguhnya tak ada seorangpun yang dilahirkan berilmu. Karena ilmu itu adalah dengan belajar".


Berkata Ibnu Abbas ra. : "Bertukar-pikiran tentang ilmu sebahagian dari malam, lebih aku sukai daripada berbuat ibadah di malam itu". Begitu juga menurut Abu Hurairah ra. dan Ahmad bin Hanbal ra.


Berkata Al-Hasan tentang firman Allah Ta'ala :
رَبَّنَاآتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
Rabbanaa aatinaa fiddun-ya hasanatan wa fil aakhirati hasanatan
Artinya :"Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan pula di hari akhirat". S. Al-Baqarah, ayat 201.

Bahwa kebaikan di dunia itu ialah ilmu dan ibadah, sedang kebaikan di akhirat itu, ialah sorga.
Ditanyakan kepada setengah hukama' para ahli hikmah : "Barang apakah yang dapat disimpan lama?".
Lalu ia menjawab : "Yaitu barang-barang, apabila kapalmu karam, maka dia berenang bersama kamu,


Yakni : ilmu, Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan karam kapal ialah binasa badan, dengan mati.


Berkata setengah hukama' : "Barangsiapa membuat ilmu sebagai kekang di mulut kuda, niscaya dia diambil manusia menjadi imam. Dan barangsiapa dikenal dengan hikmahnya, niscaya dia diperhatikan oleh semua mata dengan mulia".


Berkata Imam Asy-Syafi'i ra. : "Diantara kemuliaan ilmu, ialah, bahwa tiap-tiap orang dikatakan berilmu, meskipun dalam soal yang remeh, maka ia gembira. Sebaliknya, apabila dikatakan tidak, maka ia m eras a sedih".


Berkata Umar ra. : "Hai manusia! Haruslah engkau berilmu! Bahwasanya Allah swt. mempunyai selendang yang dikasihiNya. Barangsiapa mencari sebuah pintu dari ilmu, maka ia diselendangi Allah dengan selendangNya. Jika ia berbuat dosa, maka dimintanya kerelaan Allah tiga kali, supaya selendang itu tidak di buka daripadanya dan jika pun berkepanjangan dosanya sampai ia mati".


Berkata Al-Ahnaf ra : "Hampirlah orang berilmu itu dianggap sebagai Tuhan. Dan tiap-tiap kemuliaan yang tidak dikuatkan dengan ilmu, maka kehinaanlah kesudahannya".


Berkata Salim bin Abil-Ja'ad ; "Aku dibeli oleh tuanku dengan arga 300 dirham lalu dimerdekakannya aku. Lalu aku bertanya : "Pekerjaan apakah yang akan aku kerjakan?". Maka bekerjalah aku dalam lapangan ilmu. Tak sampai setahun kemudian, datanglah berkunjung kepadaku amir kota Madinah. Maka tidak aku izinkan, ia masuk".


Berkata Zubair bin Abi Bakar : "Ayahku di Irak menulis surat kepadaku. Isinya diantara Iain, yaitu : "Haruslah engkau berilmu! Karena jika engkau memerlukan kepadanya, maka ia menjadi harta bagimu. Dan jika engkau tidak memerlukan kepadanya, maka ilmu itu menambahkan keelokanmu".


Diceriterakan juga yang demikian dalam nasehat Luqman kepada anaknya.


Berkata Luqman : "Hai anakku! Duduklah bersama ulama ,Rapatlah mereka dengan kedua lututmu! Sesungguhnya Allah swt. menghidupkan hati dengan nur-hikmah sinar ilmu seperti menghidupkan bumi dengan hujan dari langit".



Berkata setengah hukama : "Apabila meninggal seorang ahli ilmu maka ia ditangisi oleh ikan di dalam air dan burung di udara. Wajahnya hilang tetapi sebutannya tidak dilupakan".


Berkata Az-Zuhri : "Ilmu itu jantan dan tidak mencintainya selain oleh laki-laki yang jantan".